>
  • MEMBUMIKAN AKHLAK NABI: HAPPY BIRTHDAY NABIKU
  • Dihadiri oleh Menteri PDT RI, Wakil Menteri Agama RI dan Gubernur NTB
  • Pak Rektor membuka Wokshop KERJASAMA KEMENTERIAN NEGARA PDT RI DENGAN PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS IAIN MATARAM Tahap I
  • Pak Wakil Rektor II membuka Wokshop KERJASAMA KEMENTERIAN NEGARA PDT RI DENGAN PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS IAIN MATARAM Tahap IIMaulidan bersama Pak Rektor dan Staf Ahli Kementerian PDT
  • Bersama Kementerian PDT RI
  • Maulidan
  • Kerjasama dengan Post Kota NTB
  • Menghadri Pembukaan MTQ tingkat Kec.Gunungsari
  • Temu Alumni Wokshop PDT Tahap I dan II
  • Chak IN di Hotel Jayakarta

Minggu, 22 Desember 2013

Workshop P2b ( Pusat Pengembangan Bisnis ) IAIN Mataram Tahap II

 Acara Pembukaan



Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga acara ini bisa terlaksana.
Salawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah meletakkan dasar-dasar bermuamalah dan beraktivitas dalam sistem perekonomian Islam.
Seperti kita ketahui bahwa sebagai implementasi dari visi besar IAIN adalah menjadi Perguruan Tinggi Islam terkemuka, berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat NTB, IAIN terus berbenah diri semaksimal mungkin. Kerjasama terus dilakukan dengan berbagai pihak seperti PEMDA, ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IsDB), BANK INDONESIA (BI),  dan beberapa waktu yang lalu, IAIN Mataram telah melakukan Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Ir. H.A. Helmy Faishal Zaini di Auditorium IAIN Mataram.
Ruang Lingkup Kesepahaman Bersama ini meliputi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat melalui bidang :  Sumber Daya Manusia,  Peningkatan Infrastruktur, Ekonomi dan Dunia Usaha, Pembinaan Lembaga Sosial Budaya, dan Pengembangan Daerah Khusus.
Kesepahaman Bersama ini bertujuan untuk mewujudkan partisipasi dan peran serta   IAIN, sebagai wujud implementasi Tri Dharma PT,  dalam Pembangunan Daerah Tertinggal melalui pemberdayaan dan pengembangan masyarakat di daerah tertinggal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian lokal.
Acara Workshop hari ini”  PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGUATAN MANAJEMEN KOPERASI DI PROVINSI NTB” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis IAIN Mataram bekerjasama dengan Kementerian PDT, merupakan bentuk konkrit dari MoU tersebut. Karena pada waktu penandatangan MoU, Pak Menteri mengatakan:
“MoU ini dilakukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pembangunan di wilayah NTB. Harapannya, kerjasama dengan IAIN Mataram, tidak hanya sebatas kesepakatan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan aksi di lapangan”
HADIRIN YANG SAYA HORMATI
Workshop penguatan Manajemen Koperasi dengan melibatkan Koperasi Pondok Pesantren yang ada di Pulau Lombok (kali ini Lombok Barat dan Lombok Utara, karena Lombok Timur dan Lombok Tengah sudah dilakukan dua minggu yang lalu) ini sangat strategis dan relevan dalam rangka memperluas jaringan dan partisipasi IAIN dalam membangun perekonomian rakyat berbasis pesantren.
Seperti kita ketahui, eksistensi pesantren di tengah-tengah masyarakat mempunyai makna sangat strategis, apalagi jika pesantren ini memiliki lembaga perkoperasian, di samping lembaga pendidikan. Pesantren menjadi jiwa dan raga seluruh peta kehidupan yang dijalankan bangsa, sehingga peran-peran strategisnya menjadi pilot project dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan. Termasuk dalam bidang ekonomi.
Lembaga sosial ekonomi yang kuat, juga menjadi salah satu motor penggerak dalam mempercepat pertumbuhan daerah tertinggal. Untuk itu maka perlu terus dikembangkan upaya strategis dan sestimatis dalam rangka upaya penguatan dan pembinaan masyarakat,
Mengingat dalam arus ’pasar bebas’, masyarakat dituntut untuk berkompetisi hidup dalam melanjutkan kehidupannya. Era globalisasi telah meruntuhkan kekuatan ekonomi masyarakat kecil karena dominasi monopoli pelaku pasar yang sudah menguasai hampir di seluruh pelosok desa. Maka pemberdayaan masyarakat melalui kesejahteraan dan kemandirian ekonomi perlu digerakkan. Pesantren diharapkan mampu menjadi ”pioner perubahan” itu yang kemudian membentuk sebuah gerakan yang praksis di masyarakat. Dalam pengembangan ekonomi juga diperlukan keahlian-keahlian khusus untuk diterapkan meliputi: manusia yang berjiwa sosial, intrepreneurship, bangunan jaringan (baik untuk perdagangan/wirausaha, permodalan dan pemasaran). Masyarakat, khususnya bagi pesantren harus bisa melepaskan diri dari belenggu ”pasar modernisasi” dan lingkaran ekonomi sudah tidak merakyat lagi bagi rakyat kecil.

HADIRIN SEKALIAN
Menurut Islam, aktivitas antarmanusia (termasuk aktivitas ekonomi dan koperasi) terjadi melalui apa yang diistilahkan oleh ulama dengan muamalah (interaksi). Pesan utama al-Qur’an dalam muamalah keuangan atau aktivitas ekonomi adalah:
ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan atau melakukan interaksi keuangan di antara kamu secara bathil (QS. Al-Baqarah: 188).
Kata “Bathil” diartikan sebagai “segala sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan dan nilai agama”. Secara umum dapat dikatakan bahwa-bahwa nilai-nilai Islam yang perlu dijadikan dasar bermuamalah adalah: tauhid, kehendak bebas, tanggungjawab dan keseimbangan.
Prinsip keseimbangan mengantar kepada pencegahan segala bentuk monopoli dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu tangan atau satu kelompok. Atas dasar ini, al-Qur’an menolak monopoli ini:
كي لا يكون دولة بين الأغنياء منكم

Supaya harta itu tidak hanya beredar pada orang-orang kaya saja di antara kamu (QS. Al-Hasyar: 7).
Demikian sambutan singkat saya semoga tujuan dan target  workshop ini bisa tercapai. Akhirnya, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim dan mengharap rido Allah SWT, acara  workshop hari ini, dengan ini resmi saya buka
Wassalamu’alaikum wr. Wb.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer