>
  • MEMBUMIKAN AKHLAK NABI: HAPPY BIRTHDAY NABIKU
  • Dihadiri oleh Menteri PDT RI, Wakil Menteri Agama RI dan Gubernur NTB
  • Pak Rektor membuka Wokshop KERJASAMA KEMENTERIAN NEGARA PDT RI DENGAN PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS IAIN MATARAM Tahap I
  • Pak Wakil Rektor II membuka Wokshop KERJASAMA KEMENTERIAN NEGARA PDT RI DENGAN PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS IAIN MATARAM Tahap IIMaulidan bersama Pak Rektor dan Staf Ahli Kementerian PDT
  • Bersama Kementerian PDT RI
  • Maulidan
  • Kerjasama dengan Post Kota NTB
  • Menghadri Pembukaan MTQ tingkat Kec.Gunungsari
  • Temu Alumni Wokshop PDT Tahap I dan II
  • Chak IN di Hotel Jayakarta

Jumat, 17 Januari 2014

Menciptakan Suasana Bersih di Pondok Pesantren



Menciptakan Suasana Bersih di Pondok Pesantren
Oleh: Khairul Hamim

Kesadaran akan pentingnya arti sebuah kebersihan seharusnya menjadi perhatian kita bersama, terlebih lagi bagi pondok pesantren yang nota bene mengajarkan ilmu agama yang sangat memberikan perhatian penting terhadap arti sebuah kebersihan dan keindahan. Ketenangan dalam menjalankan ibadah sangat terkait erat dengan upaya mensucikan diri. Dan bersuci adalah hal yang harus dilakukan oleh ummat Islam terlebih dahulu sebelum melakukan shalat  yakni menghadap kepada Allah swt yang maha suci.
Suasana dan kondisi bersih adalah mutlak bagi orang yang mau melaksanakan ibadah. Seseorang di tuntut untuk berada dalam kondisi suci dan bersih. Suci dalam arti yang lebih luas tidak hanya mencakup kecuacian ruhani, tapi yang tak kalah pentingnya juga adalah kebersihan atau kesucian jasmani atau kondisi fisik seseorang termasuk juga tempat atau lingkungan dimana seseorang berada. Terkait dengan tempat maka sarana ibadah berupa mushalla atau masjid haruslah dijaga kebersihan dan kesuciannya.
Di lingkunan pondok pesantren, masjid atau mushalla merupakan sesuatu yang mesti ada di dalamnya. Peran saana ibadah seperti mushalla  sangat besar di dunia pesantren, karena selain sebagai tempat Ibadah menjalankan shalat lima waktu, juga digunakan sebagai tempat mengaji  dan  praktik ibadah lainnya. Sudah barang tentu santri akan merasa nyaman belajar dan menjalankan ibadah jika kondisi lingkungan tempat belajarnya bersih dan rapi. Namun demikian seringkali dijumpai terutama di banyak pondok pesantren sarana pendukung seperti tempat berwudlu atau kamar mandinya kurang representatif  untuk digunakan secara massal sebagai tempat berwudhu atau mandi, hal ini terjadi bisa jadi karena para “jamaah” di pondok pesantren belum mengkristal dan terinternalisasi dalam diri mereka akan pentingnya arti sebuah kebersihan. Selain itu bisa jadi juga karena jumlah santri yang ada di suatu pondok pesantren tidak sebanding lurus dengan jumlah sarana dan prasarana kebersihan yang ada .
Kepedulian terhadap kebersihan hendaknya menjadi perhatian umat Islam dimanapun ia berada. Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk selalu hidup bersih dan sehat. Sebuah ungkapan yg sangat lengket dalam ingatan kita “sesungguhnya Allah itu Indah dan menyukai keindahan”. Begitu juga dengan hadis nabi yang artinya “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Demikian kata hikmah dan hadis nabi yang selalu diucapkan bahkan tertulis rapi di bagian-bagian tembok bangunan sekolah maupun lembaga pendidikan yang lain. Tak terkecuali tulisan itu seringkali menghiasi lingkungan madrasah dan pondok pesantren. Namun seringkali hiasan anjuran hidup bersih ini hanya sekedar sebagai panjangan, masih belum terinternalisasi dalam diri sehingga menyebabkan belum terimpelentasi dalam tindakan sehari-hari.
            Kesan kumuh dan kurang peduli terhadap pentingnya arti sebuah kebersihan khususnya di pondok pesantren mulai saat ini harus dikikis dan dirubah menjadi lebih peduli akan kebersihan serta mau meciptakan kehidupan yang bersih indah dan sehat. Lembaga Islam yang terhormat ini senantiasa harus dijaga kehormatannya dengan mengedepankan misi keislaman yakni mengimplementasikan praktek kehidupan ajaran islam yang peduli akan kebersihan dan keindahan.
            Menyadari hal tersebut, kita perlu mengapresiasi langkah maju yang ditempuh oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Republik Indonesia Bapak Dr. Ir. H. Helmy Faishal Zaini yang telah mengambil langkah maju dalam penanganan dan pengimplementasian hadis nabi di atas yakni dengan menyalurkan bantuan perbaikan sanitasi MCK ke beberapa pondok pesantren yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
            Kita patut bersyukur dan menyampaikan ucapan terima kasih yang se besar-besarnya kepada beliau semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah Yang Maha Kuasa .Amien Ya Rabbal Alamien.
Comments
1 Comments

1 komentar:

Entri Populer